Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murah ini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Showing posts with label ikan. Show all posts
Showing posts with label ikan. Show all posts

Peluang Budidaya Ikan Mujair


Ikan mujair termasuk ikan konsumsi yang hidup di air tawar, bentuk tubuh pipih dengan warna abu-abu, coklat atau hitam. Ikan mujair memiliki toleransi yang besar terhadap kadar garam/salinitas. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi sesudah arif balig cukup akal percepatan pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang sanggup dicapai ikan mujair ialah 40 cm.

Habitat lingkungan hidup untuk budidaya ikan mujair
  • Tanah kolam pemeliharaan sebaiknya tanah liat/lempung, tidak berporos.
  • Kemiringan tanah kolam sebaiknya 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • lokasi pemeliharaan sebaiknya memiliki ketinggian 150-1000 m dpl.
  • Kualitas air harus baik dan bersih, tidak keruh dan tidak terkontaminasi bahan-bahan kimia
  • Ikan mujair sanggup berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras.
  • Suhu air antara 20-25 C.


Kolam dalam pemeliharaan ikan mujair adalah:
1) Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m². Adapun syarat kolam pemijahan ialah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.

2) Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada ketika benih ikan berukuran 3-5 cm.

3) Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diharapkan beberapa kolam pembesaran, yaitu:
*) Kolam pembesaran tahap I berfungsi untuk memelihara benih ikan selepas dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya berjumlah antara 2-4 buah dengan luas maksimum 250-500 meter persegi/kolam. Pembesaran tahap I ini tidak dianjurkan menggunakan kolam semen, lantaran benih ukuran ini memerlukan ruang yang luas. Setelah benih menjadi gelondongan kecil maka benih memasuki pembesaran tahap kedua atau eksklusif dijual kepada pera petani.
*) Kolam pembesaran tahap II berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar. Kolam sanggup berupa kolam tanah atau sawah. Keramba apung juga sanggup digunakan dengan mata jaring 1,25–1,5 cm. Jumlah penebaran pembesaran tahap II sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.
*) Pembesaran tahap III berfungsi untuk membesarkan benih. Diperlukan kolam tanah antara 80-100 cm dengan luas 500-2.000 meter persegi.
*) Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pencucian ikan sebelum dipasarkan

B. Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam perjuangan pembenihan ikan mujair diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, bejana banyak sekali ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mujair antara lain ialah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau adakala untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu ahad keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

C. Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan ialah melaksanakan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan ialah pengeringan kolam selama beberapa hari, kemudian dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing- masing dengan takaran 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan takaran 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

6.2. Pembibitan
Untuk menyiapkan bibit ikan mujair yang akan dipelihara, perlu diperhatikan hal-hal penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit, ciri-ciri bibit dan induk unggul.

A. Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk bibit mujair yang unggul ialah sebagai berikut:
1) Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
2) Pertumbuhannya sangat cepat.
3) Sangat responsif terhadap masakan buatan yang diberikan.
4) Resisten terhadap serangan hama, benalu dan penyakit.
5) Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
6) Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 100 gram lebih per ekornya.
7) Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina ialah sebagai berikut:

1. Betina
* Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
* Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
* Warna perut lebih putih.
* Warna dagu putih.
* Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.

2. Jantan
* Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
* Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
* Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
* Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
* Jika perut distriping mengeluarkan cairan.

B. Sistim Pembibitan
Pembibitan ikan mujair sanggup dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1) Sistim satu kolam
Pada sistim ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/ pemeliharaan anak. Setelah dilakukan persiapan media pembibitan, tebarkan induk jantan dan betina dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 ahad sekali.

2) Sistim dua kolam
Pada sistim ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan pada kolam terpisah, dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan ialah 1:2 atau 1:4. Dasar kolam pendederan harus lebih rendah dari dasar kolam lainnya biar pedoman air cukup deras mengalir dari kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu kedua kolam tersebut dipasang saringan bernafsu biar hanya belum dewasa ikan saja yang sanggup lewat. Jumlah dan kepadatan induk jantan dan betina yang disebarkan sama dengan sistim satu kolam.

3) Sistim platform
Pada sistim ini kolam dibagi dalam 4 bagian, yaitu
Kolam pertama sebagai tempat induk jantan dan betina bertemu atau tempat pemijahan.
Kolam kedua tempat induk betina dimana disekat oleh kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang-lubang sebesar tubuh induk betina sehingga hanya induk betina yang sanggup lolos ke kolam kedua ini.
Kolam ketiga merupakan tempat pelepasan larva dan temapat yang ke empat ialah tempat pendederan. Persiapan media dan jumlah induk yang dilepas sama dengan sistim yang pertama.

C. Pembenihan
Pemijahan dan penetasan ikan mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan ialah penyiapan media pemeliharaan menyerupai pengerikan pengapuran dan pemupukan. Ketinggian air di kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk menambah tingkat produkivitas dan kesuburan, maka diberikan masakan komplemen dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam perjuangan budidaya ikan mujair secara komersial. Dapat juga diberi masakan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan takaran 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemijahan akan terjadi sesudah induk jantan menciptakan lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan garis tengah sekitar 10-35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, segera berlangsung proses pemijahan. Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan segera dikumpulkan oleh induk betina ke dalam mulutnya untuk dierami hingga menetas. Pada ketika tersebut induk betina tidak aktif makan sehingga terlihat tubuhnya kurus. Telur akan menetas sesudah 3-5 hari pada suhu air sekitar 25-27°C. Setelah sekitar 2 ahad semenjak penetasan, induk betina gres melepaskan anak-anaknya, lantaran sudah bisa mencari masakan sendiri.

D. Pemeliharaan Bibit
Pendederan atau pemeliharaan anak ikan mujair dilakukan sesudah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kegiatan ini dilakukan pada kolam pendederan yang sudah siap mendapatkan anak ikan dimana kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu serta dibersihkan dari ikan-ikan liar. Kolam diberi kapur dan dipupuk sesuai ketentuan. Begitu pula dengan tunjangan pakan untuk bibit diseuaikan dengan ketentuan. Jumlah penebaran dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Benih ikan ukuran 1-3 cm, jumlah penebarannya sekitar 30-50 ekor/meter persegi, ukuran 3-5 cm jumlah penebarannya berkisar 5-10 ekor/meter persegi. Sedangkan anak ikan ukuran 5-8 cm jumlah penebarannya 2-5 ekor/meter persegi. Untuk benih yang ukuran 5-8 cm ini, sebaiknya dilakukan secara monoseks kultur, lantaran pada ukuran tersebut benih ikan sudah sanggup dibedakan yang berjenis kelamin jantan atau betina.

E. Pemeliharaan Pembesaran
Pemeliharaan pembesaran sanggup dilakukan secara polikultur maupun monokultur.
* Polikultur
ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau
ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.
* Monokultur
Pemeliharaan sistem ini merupakan pemeliharaan terbaik dibandingkan dengan polikultur dan pada sistem ini dilakukan pemisahan antara induk jantan dan betina. Pembesaran ikan mujair pun sanggup pula dilakukan di jaring apung, berupa Hapa berukuran 1 x 2 m hingga 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm. Ukuran hapa sanggup diubahsuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu sawah yang sedang diberokan sanggup dipergunakan pula untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dahulu biar sanggup menampung air sedalam 50-60 cm, dibentuk parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.

F. Pemupukan
Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan masakan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan ialah pupuk sangkar atau pupuk hijau dengan takaran 50–700 gram/m²

G. Pemberian Pakan
Apabila tingkat produkivitas dan kesuburan kolam sudah semakin berkurang, maka bisa diberikan masakan komplemen dengan komposisi sebagai berikut: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam perjuangan budidaya ikan munjair secara komersial. Dapat juga diberi masakan yang berupa pellet yang berkadar protein 20-30% dengan takaran 2-3% dari berat populasi per hari, diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Disamping itu juga kondisi pakan dalam perairan tersebut sesuai dengan takaran atau ketentuan yang ada. Yaitu selain pakan dari media dasar juga perlu diberi masakan komplemen berupa hancuran pellet atau remah dengan takaran 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya 2-3 kali/hari.

H. Pemeliharaan Kolam/Tambak
Dalam hal pemeliharaan ikan mujair yang dihentikan terabaikan ialah menjaga kondisi perairan biar kualitas air cukup stabil dan higienis serta tidak tercemari/teracuni oleh zat beracun.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama
Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih lantaran sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

Ucrit (Larva cybister)
Menjepit tubuh ikan dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian: sulit diberantas; hindari materi organik menumpuk di sekitar kolam.

Kodok
Makan telur telur ikan.
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menangkap dan membuang hidup-hidup.

Ular
Menyerang benih dan ikan kecil.
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

Lingsang
Memakan ikan pada malam hari.
Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

Burung
Memakan benih yang berwarna menyala menyerupai merah, kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu biar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7.2. Penyakit
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk sanggup mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mujair:
* Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap final panen.
* Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
* Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
* Sistem pemasukan air yang ideal ialah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
* Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
* Penanganan ketika panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
* Binatang menyerupai burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

8. PANEN

Pemanenan ikan mujair sanggup dilakukan dengan cara: panen total dan panen sebagian.

8.1. Panen sebagian atau panen selektif
Panen selektif dilakukan tanpa pengeringan kolam, ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen (umur 1-1,5 bulan) tergantung dari seruan konsumen, umumnya digolongkan untuk ukuran: 1-3 cm; 3-5 cm dan 5-8 cm. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan waring yang di atasnya telah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih (biasanya terluka jawaban jaring), sebelum dikembalikan ke kolam sebaiknya dipisahkan dan diberi obat dengan larutan malachite green 0,5-1,0 ppm selama 1 jam.

8.2. Panen total
Umumnya panen total dilakukan untuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan mujair yang dipanen berkisar antara 5 bulan dengan berat berkisar antara 30-45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal 10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibentuk seluas 1 m persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari ketika keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

9. PASCAPANEN

Penanganan pascapanen ikan mujair sanggup dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.

9.1. Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya jikalau dijual dalam keadaan hidup. Hal yang perlu diperhatikan biar ikan tersebut hingga ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
* Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
* Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
* Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

9.2. Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesejukan antara lain:
* Penangkapan harus dilakukan hati-hati biar ikan-ikan tidak luka.
* Sebelum dikemas, ikan harus dicuci biar higienis dan lendir.
* Wadah pengangkut harus higienis dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak bersahabat (2 jam perjalanan), sanggup digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
* Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan es ini setebal 5-10 cm, kemudian disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan epilog kotak.

Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih ialah sebagai berikut:
* Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, benalu dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan gres dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
* Air yang digunakan media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta materi organik lainya. Sebagai teladan sanggup digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
* Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa kolam yang berisi air higienis dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan sanggup dibentuk dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, kolam pemberokan sanggup menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus diubahsuaikan dengan ukuran benihnya.

Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak bersahabat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba sanggup diisi air higienis 15 liter dan sanggup untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.

Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air higienis 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram.

Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:
* masukkan air higienis ke dalam kantong plastik kemudian benih;
* hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
* alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:1);
* kantong plastik kemudian diikat.
* kantong plastik dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m sanggup diisi 2 buah kantong plastik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sesudah benih hingga di tempat tujuan ialah sebagai berikut:
* Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).
* Buka kantong plastik, tambahkan air higienis yang berasal dari kolam setempat bertahap biar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.
* Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
* Masukan benih ikan ke dalam kolam pemberokan. Dalam kolam pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli sanggup juga digunakan obat lain menyerupai KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.
* Setelah 1 ahad dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis perjuangan budidaya pembenihan ikan mujair selama 1 bulan pada tahun 1999 di kawasan Jawa Tengah ialah sebagai berikut:
Biaya produksi
Sewa kolam Rp. 120.000,-
Benih ikan mujair 4000 ekor, @ Rp.150,- Rp. 600.000,-
Pakan
Dedak 8 karung @ Rp.800,- Rp. 6.400,-
Obat dan pupuk
Kotoran ayam 4 karung, @ Rp.7.000,- Rp. 28.000,-
Urea dan TSP 10 kg, @ Rp.1.800,- Rp. 18.000,-
Kapur 30 kg, @ Rp. 1.200,- Rp. 36.000,-
Peralatan Rp. 96.000,-
Tenaga kerja 1 orang @ Rp. 7000,- Rp. 210.000,-
Biaya tak terduga 10% Rp. 111.440,-
Jumlah biaya produksi Rp.1.225.840,-

Pendapatan
benih ikan 85%,4000 ekor @ Rp.550,- Rp.1.870.000,-

Keuntungan Rp. 644.160,-
Parameter kelayakan usaha : B/C ratio 11,52

Gambaran Peluang Agribisnis
Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan perjuangan perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, jadwal penelitian dalam hal pembenihan, penanganan penyakit dan hama dan penanganan pasca panen, penanganan budidaya serta adanya fasilitas dalam hal periizinan import. Walaupun seruan di tingkal pasaran lokal akan ikan mujair dan ikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Apabila pasaran lokal ikan mujair mengalami kelesuan, maka akan sangat kuat terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu penjualan benih ikan mujair boleh dikatakan hampir tak ada masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya potensi pendukung dan faktor seruan komoditi perikanan untuk pasaran lokal, maka sektor perikanan merupakan salah satu peluang perjuangan bisnis yang cerah.
READ MORE - Peluang Budidaya Ikan Mujair

Peluang Budidaya Ikan Bawal

Ikan Bawal mempunyai bentuk badan menyerupai dengan ikan Piranha. Ciri-ciri ikan bawal mempunyai bentuk badan lingkaran dan pipih, dengan lubang hidung besar warna kulit perak dan ujung sirip kuning. Ikan bawal termasuk carnivora. Ikan bawal hidup bergerombol dalam jumlah yang kecil dan memakan udang, siput, katak, dan ikan-ikan kecil.

Walaupun ikan bawal ini tergolong gres di indonesia, namun kemajuannya sangat pesat. Ikan bawal sangat gurih dan yummy meskipun banyak durinya. Peluang perjuangan budidaya ikan bawal sangat terbuka lebar dan prospeknya bagus. Masa pemeliharaan ikan bawal termsuk singkat alasannya pemijahan / benih larva sekitar 2 – 3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1 – 2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3 – 5 bulan. Ikan ini mempunyai nafsu makan yang luar biasa.

Budidaya ikan bawal di air tawar termasuk mudah. Pemijahan dilakukan secara induced-spawning: induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami. Tempat pemijahan cukup memakai kain hapa yang disimpan di dalam kolam tembok ataupun di kolam. Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma induk jantan sanggup dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa penetasan. Larva hasil penetasan sanggup bertahan dengan yolksack yang dibawanya hingga 4 – 5 hari sehabis penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia.

Cukup dengan sumbangan 2 – 3 kali per hari selama hanya 2 – 3 hari, larva sudah sanggup dijual atau ditebar ke kolam. Pendederan dan pembesaran di kolam relatif tidak sulit dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui anutan air ke kolam. Pakan yang diberikan sanggup bermacam-macam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan hingga biji kapuk. Kemudahan-kemudahan tersebut telah mendorong para pengusaha ikan memacu produksi ikan ini yang menyebabkan perkembangan budidayanya sedemikian cepat dan berkembang di banyak daerah bahkan cenderung tidak terkendali.

Proses pendederan di kolam juga perlu diperhatikan semoga tidak ada lagi benih ikan ini yang tercampur ke ikan lain, contohnya nila atau mas, yang kemudian ikut terbawa ke keramba jaring apung dan sanggup merusak jaring dari dalam. Perkembangan kemampuan reproduksi secara alami di perairan bebas juga perlu diteliti secara akurat untuk memastikan kemungkinan tingkat perkembangan ikan ini di perairan Indonesia, sejalan juga dengan penelitian terhadap kemampuan ikan ini untuk merusak keramba jaring apung dari luar. Lebih lanjut, perlu juga diteliti kemungkinan ikan ini sanggup mendesak ikan lain pada suatu relung yang sama, menyerupai yang diyakini telah terjadi pada masalah lele dumbo yang mendesak relung lele lokal.



Potensi Budi Daya Ikan Bawal
Ikan bawal merupakan ikan kebijaksanaan daya yang masih cukup gres diperkenalkan di industri perikanan tanah air, namun alasannya hasil penyebarannya menerima respon dari para petani ikan, jumlahnya konsumsi ikan bawal semakin hari semakin meningkat. Ikan bawal mempunyai rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak duri pada dagingnya. Sebagai ikan konsumsi ikan ini kini menjadi alternative baru. Bahkan beberapa petani ikan yang sebelumnya memelihara ikan Nila dan Ikan Mas beralih memelihara ikan bawal, alasannya potensi ekonomi yang lebih menguntungkan. Hal ini yang telah dilakukan para pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di waduk Cirata. Melambungnya harga pakan ikan akhir-akhir ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka beralih ke Budi daya Ikan Bawal.

Jika dahulu para pembudidaya KJA lebih menentukan membudidayakan ikan mas dan nila, kini banyak yang mulai beralih ke komoditas ikan bawal. Dipilihnya ikan bawal, alasannya jenis ikan ini tidak memerlukan pakan dengan kandungan protein tinggi, sehingga para pembudidaya sanggup menghemat biaya pengeluaran untuk pakan.Ikan bawal tidak membutuhkan pakan yang berkualitas anggun dan mahal. Cukup dengan pakan yang biasa saja, akhirnya sudah bagus.

Asep Guntara, Tecnical Service PT Suri Tani Pemuka (STP) menjelaskan, dalam membudidayakan ikan bawal, para pembudidaya hanya cukup menawarkan pakan dengan kandungan protein sekitar 25%. Kandungan protein tersebut jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan kandungan protein yang harus diberikan pada pakan ikan mas, yang bisa mencapai kisaran 27%. Jika diberi pakan yang kandungan proteinnya lebih tinggi tidak akan kuat banyak terhadap pertumbuhan Ikan bawal, imbuh Asep. Alhasil, harga pakan bawal pun menjadi jauh lebih murah dan lebih terjangkau bagi para pembudidaya.

Selain itu ada beberapa keunggulan dan keistimewaaan Budi Daya Ikan Bawal antara lain Pertumbuhannya cepat, Nafsu makan besar dan termasuk ikan Omnivora serta Tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.

Masa Panen Ikan Bawal
Para pembudidaya ikan bawal juga tak perlu menunggu usang untuk menikmati keuntungan. Pasalnya, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan bawal, jauh lebih cepat ketimbang ikan mas. Hanya butuh 45-60 hari saja untuk mencapai panen, ujar Nurdin. Padahal dalam membudidayakan ikan mas, sedikitnya diharapkan waktu antara 3-4 bulan untuk mencapai ukuran panen.

Rentang waktu panen pun sebetulnya masih bisa diperpendek, asalkan para pembudidaya mau memakai benih dengan ukuran sedikit lebih besar. Biasanya benih yang dipakai ukuran 1 jari (1 inci), tetapi saya mencoba untuk memakai benih yang ukuran 2 jari. Hasilnya 1 bulan sudah bisa dipanen.

Cepatnya masa panen ikan bawal ini juga diungkapkan oleh Asep. Menurutnya, ikan bawal biasanya hanya membutuhkan waktu maksimal 2 bulan untuk mencapai ukuran panen. Keuntungannya, perputaran uang menjadi lebih cepat. Dia juga menambahkan, risiko membudidayakan ikan bawal jauh lebih kecil daripada membudidayakan ikan mas. Hampir tak ada penyakit mematikan yang menyerang ikan bawal,imbuh Asep. Bandingkan dengan ikan mas, yang setiap ketika tak lepas dari intaian penyakit Koi Harpes Virus (KHV), yang hanya dalam sekejap sanggup memusnahkan seluruh ikan mas dalam keramba. (sumber: Galeriukm).
READ MORE - Peluang Budidaya Ikan Bawal

Cara Budidaya Ikan Gabus

ikan gabus - ikan ini cukup populer dan mempunyai sifat yang khas. hingga ada pantun ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin anggun hehehe. di pasar banyak terjual ikan gabus ini, tetapi hanya sedikit orang yang tahu cara budidaya ikan gabus. Diduga ikan ini berasal dari kalimantan, sebab sebagian besar suply ikan gabus berasal dari kalimantan. Namun ikan ini tersebar di seluruh kawasan di indonesia.

Budidaya ikan gabus ternyata tidak susah bahkan anda tidak perlu melaksanakan pemijahan buatan, jadi cukup pemijahan secara alami mungkin sebab ikan ini orisinil ikan indoneisa dan sesuai dengan habitatnya.

Ikan gabus banyak hidup di rawa rawa kawasan pedalaman, hidup di perairan yang dangkal, termasuk pemangsa atau bersifat carnivor atau pemakan daging, kesehariannya ikan gabus memakan ikan ikan kecil di dekatnya. Ikan gabus biasa memijah pada trend hujan yaitu bulan Oktober - Desember.

cara budidaya ikan gabus
perbedaan ikan gabus jantan dan betina
Ikan gabus jantan dan betina mempunyai tanda yang sangat terang sehingga gampang dibedakan kelamninya. ikan jantan mempunyai kepala yang lonjong dan warna tubuhnya lebih gelap atau kelam, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Sedangkan gabus betina mempunyai kepala yang membulat dengan warna badan lebih terang, perut membesar dan lembek, kalau diurut keluar telur. Ikan gabus yang sanggup dijadikan indukan harus sudah besar dengan berat sekitar 1 kg.

cara pemijahan ikan gabus
Pemijahan ikan gabus sanggup kita lakukan dalam kolam beton atau fibreglass. Sediakan kolam beton berukuran 5x3x1m; kolam yang sudah disiapkan kemudian dikeringkan selama 3 – 4 hari; kemudian masukan air hingga kedalaman 50 cm. Air hendaknya tetap mengalir selama pemijahan supaya proses pemijahan berjalan lancar. Karena air yang mengalir termasuk perangsang pemijahan. Jangan lupa memasukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak. Kemudian masukan 60 ekor indukan ikan gabus. Perbandingan jantan betina 1:1.  Setelah memijah, ambil telur dengan sekupnet halus dan telur sanggup ditetaskan. Terjadinya pemijahan ditandai dengan adanya telur yang mengapung di permukaan air.

Penetasan telur ikan gabus
Penetasan telur ikan gabus sanggup dilakukan di dalam akuarium yang berukuran 60x40x40 cm. Sebelumnya keringkan dulu akuarium selama 2 hari, sediakan 2 titik aerasi yang harus dihidupkan selama penetasan, sediakan juga pemanas air supaya suhu terjaga 28 oC. Langkah terakhir yaitu memasukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan hingga menetas. telor akan menetas sehabis 1 hari atau 24 jam. Selanjutnya larva akan tetap hidup tanpa makan selama 2 hari sebab masih ada cadangan makanan dari telor. Selanjutnya anda tinggal memelihara atau merawat larva ikan gabus tersebut.


Pemeliharaan larva hingga pendederan
Pemeliharaan larva dilakukan sehabis 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva sanggup dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan embel-embel berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air gres sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.

Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; sehabis 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan sehabis berumur 3 minggu.
READ MORE - Cara Budidaya Ikan Gabus

Budidaya Ikan Patin | Pemeliharaan

Ikan patin termasuk ikan untuk keperluan konsumsi yang merupakan budidaya ikan air tawar unggulan.
Ikan patin ini banyak kita jumpai di kawasan penyebarannya yang mencakup Jawa, Sumatra dan kalimantan. Nama lain dari ikan patin ialah ikan jambal, ikan lancang ikan juara, dan ikan sodarin.


 termasuk ikan untuk keperluan konsumsi yang merupakan budidaya ikan air tawar unggulan budidaya ikan patin | pemeliharaanHabitat hidup atau lingkungan yang disukai ikan patin ialah :
  • dasar bak atau air berlempung dan mengandung banyak humus
  • Sudut kemiringan lahan berkisar antara 3 – 5 %.
  • Air harus bersih, tidak keruh dan berlumpur
  • Suhu air pada dikisaran 24 – 28 C dan dengan pH 6,5 – 8.

cara budidaya ikan patin
Pertama, kita persiapkan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Keringkan tanah dasar bak yang akan menjadi tempat pemeliharaan
2. Pengapuran dasar bak dengan kapur tohor atau dolomit, dengan takaran 25 kg/100 m2.
3. santunan pupuk sangkar dengan takaran 25 – 50 kg / 100 m2 dan TSP dengan takaran 3 kg / 100 m2.
4. isi air setinggi 3 cm dan dibiarkan selama 3 hari.
5. penambahan air dilakukan bertahap sampai ketinggian air bak maksimal ialah 80 – 120 cm.

Penebaran Benih
Setelah usianya mencapai 1 – 3 ahad (panjang 1 inchi), anak ikan patin sanggup segera dipindahkan ke dalam bak pembesaran. Kegiatan tebar benih ini dilakukan pada pagi atau sore hari pada dikala suhu air bak sedang tidak tinggi.

Pemberian Pakan
Pakan sanggup diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari, pada waktu pagi dan sore hari. Dosis pakan per hari ialah sebesar seperlima dari berat tubuh ikan.

Pemanenan
Setelah 3-4 bulan, ikan patin sudah sanggup kita panen dengan berat rata-rata 0.5 - 1 kg yang banyak dicari konsumen. keunggulan ikan patin ialah dagingnya tebal dan rasanya gurih, berlemak dan durinya sedikit. Harga jual ikan patin relatif tinggi dan stabil sehingga budidaya ikan patin termasuk peluang perjuangan yang patut kita perhitungkan.
READ MORE - Budidaya Ikan Patin | Pemeliharaan

Peluang Budidaya Ikan Komet



ikan komet - termasuk ikan hias yang banyak mempunyai fandsnya. Hal ini sanggup dibuktikan dengan seringnya diadakan kontes komet dengan penerima yang boleh dibilang sangat banyak. Jenis ikan dengan telur diserakkan ini merupakan yang terbanyak. Ikan ini menempatkan telurnya di sembarang tempat, sanggup di tumbuhan air atau dijatuhkan begitu saja di dasar perairan.


Dalam budidaya Ikan komet jenis ikan ini termasuk rawan penyakit hal ini disebabkan lantaran kondisi air pada daerah pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan oelh hasil buangan dari ikan komet yang banyak (kotoran). Komet (carassius auratus-auratus) ialah jenis ikan air tawar yang hidup si perairan dangkal yang airnya mengalir damai dan berudara sejuk. Ikan ini digemari masyarakat lantaran keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang unik. Berbeda dengan ikan hias lainnya, komet termasuk ikan ikan hias sepanjang masa. Hal ini dibuktikan dengan selalu tersedianya komet disetiap toko penjual ikan hias, sehingga harga jual cenderung stabil.

1. Persiapan wadah pemijahan
Untukl acara pembenihan ikan komet, wadah yang digunakan ialah akuarium berukuran 60x40x40 cm dengan bentuk persegi panjang. Akuarium yang digunakan sebelumnya dibersihkan dengan memakai sabun kemudian dibilas dengan air tawar dan selanjutnya dijemur untuk menghilangkan jamur-jamur dan kuman yang masih menempel.

Seperti kita ketahui bahwa air merupakan media yang sangat penting bagi budidaya ikan. Untuk itu perlu disediakan air yang sangat higienis dan steril. Air yang digunakan untuk pemijahan ini ialah air yang berasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam, lantaran kemungkinan airnya mengandung zat-zat yang beracun yang akan menjadikan dan menggangu budidaya ikan. Untuk itu perlu diendapkan. Air yang diendapkan diaerasi berpengaruh supaya kandungan oksigen yang ada di dalamnya bertambah. Air tersebut dimasukan ke dalam akuarium dengan ketinggian 30 cm, kemudian aerasi.

Ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya. Kaprikornus telur yang dikeluarkan oleh induk diletakkan pada substrat. Sehingga dalam kegaitan pemijahannya perlu dipersiapkan substrat sebagai daerah menempelnya telur. Ada banyak jenis tumbuhan air yang sanggup digunakan sebagai substrat. Tanaman air tesebut dibagi kedalam dua kelompok yaitu tumbuhan tumbuh mengapung dan tumbuhan tumbuh didasar. Dalam acara praktik digunakan salah satu tumbuhan air dari dua kelompok tersebut. Tanaman air yang digunakan yaitu tumbuhan yang tumbuhnya mengapung menyerupai enceng gondok (Eichornia crassipes).
Sebelum enceng gondok digunakan terlebih dahulu disuci-hamakan. Enceng gondok yang akan digunakan sebelumnya sudah direndam dalam larutan Methylin blue dengan takaran 100 ppm selama 5 – 10 menit. Dengan demikian enceng gondok terbebas dari kuman maupun pathogen. Setelah itu, barulah enceng gondok dimasukkan kedalam akuarium.

2. Memilih induk
Pemilihan induk merupakan langkah awal yang harus dilakukan pada acara pembenihan Untuk ikan komet sendiri sangat gampang dilakukan pemilihan terhadap induk yang matang gonad. Pemilihan induk ikan komet sanggup dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :

Induk Jantan : Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bundar menonjol dan kalau diraba terasa kasar.
Induk Betina : Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus kalau diraba.

Induk yang telah matang kalau diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih.

Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.

Selain itu, induk ikan komet yang siap untuk melaksanakan pemijahan sanggup ditandai dengan adanya tingkah laris dari kedua induk tersebut. Tingkah laris yang ditunjukkan ialah saling kejar – kejaran. Dimana, induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, dengan adanya tingkah laris menyerupai ini maka sanggup diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut siap untuk dipijahkan. Perbandingan induk yang digunakan dalam acara praktikum pemijahan ikan komet ialah 1 : 2 (jantan : betina). Induk yang sudah dipemilihan selanjutnya dimasukkan kedalam wadah pemijahan.

 termasuk ikan hias yang banyak mempunyai fandsnya peluang budidaya ikan komet3. Pemijahan Induk yang digunakan dalam acara ini dengan perbandingan 1:2 nduk yang digunakan dalam praktikum yaitu dengan perbandingan 1 : 2 ( ♀ : ♂). Induk jantan satu yang merupakan ikan koi dengan berat tubuh 93, 28 gr dan induk betina sebanyak dua ekor yang merupakan ikan komet, induk betina pertama mempunyai berat tubuh 72,96 gr dan induk betina yang kedua mempunyai berat 42,97 gr. Induk ini kemudin dimasukkan dalam akuarium yang sudah diisi air dan dilengkapi dengan enceng gondok sebagai substrat. Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga waktu dini hari. Induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.

4. Penetasan telur

Penetasan telur dilakukan pada akurium pemijahan langsung. Karena ikan komet termasuk kedalam kelompok ikan hias air tawar yang tidak memelihara telurnya maka, sesudah proses pemijahan selesai dan telur sudah menempel pada substrat induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium. Hal ini dilakukan biar induk ikan komet tidak memakan telur yang telah dikeluarkan tersebut.

Setelah 2 – 3 hari telur akan menetas, sesudah menetas kemudian enceng gondok diangkat dari dalam akuarium. Selain itu, perlu dilakukan perhitungan akan larva yang dihasilkan. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh larva sebanyak 5999 ekor. Larva yang gres menetas belum diberi makan hingga berumur 2 – 3 hari lantaran masih mempunyai persediaan masakan pada yolk sac-nya (kuning telur).

5. Pemeliharaan Larva

Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, kondisinya masih lemah, tetapi sudah mulai berguru memperoleh masakan dari luar tubuhnya. Untuk itu, perlu disediakan masakan yang memenuhi syarat untuk mengurangi risiko kematian benih.

Bak pendederan harus higienis dan sudah dikeringkan dibawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk membunuh bibit parasit. Selanjutnya tebarkan pupuk sangkar berupa kotoran ayam 500 g/m². Sementara air dialirkan, pupuk diaduk-aduk hingga betul-betul larut dan pertahankan ketinggian air dalam kolam hingga 30 cm. Dua hari sesudah pemupukan, bibit kutu air ditanam dan dibiarkan selama 5 hari biar tumbuh dan berkembang biak. Setelah itu, larva komet dari kolam penetasan siap dilepas ke dalam kolam pemeliharaan.

Pemberian masakan pelengkap diharapkan sesudah 15 hari pemeliharaan. Memasuki pemeliharaan 15 hari kedua harus ada pedoman air masuk, apalagi sesudah masakan pelengkap mulai diberikan. Genap di usia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk aslinya. Badannya bulat, ekor dan kadang warna dari sebagian anak komet sudah keluar. pemilihan awal ditujukan untuk menentukan ikan yang mempunyai ekor persis sama menyerupai ekor indukya, kemudian bentuk tubuh dan ukurannya. Bisa terjadi, dari hasil pemilihan ini diperoleh beberapa kelompok anak komet berlainan ukuran serta kualitasnya, termasuk kelompok anak komet yang harus disingkirkan.

Pembenihan Ikan Komet

Pemilihan Induk
Induk ikan komet yang akan dipijahkan sebaiknya dipelihara dalam daerah yang terpisah antara jantan dan betina biar pertumbuhan induk ikan opimal dan tidak terjadi perkawinan yang tidak diinginkan. Pemilihan induk ikan komet sanggup dilakukan dengan melihat ciri – ciri sebagai berikut :

Tanda Induk Ikan komet Jantan
o Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bundar menonjol dan kalau diraba terasa kasar.
o Induk yang telah matang kalau diurut pelan kearah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih

Induk ikan komet Betina
o Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus kalau diraba.
o Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahann Jika diurut, keluar cairan kuning bening.

Selain itu, induk ikan komet yang siap untuk melaksanakan pemijahan sanggup ditandai dengan adanya tingkah laris dari kedua induk tersebut. Tingkah laris yang ditunjukkan ialah saling kejar – kejaran. Dimana, induk jantan terus mengejar atau mendekati induk betina, dengan adanya tingkah laris menyerupai ini maka sanggup diasumsikan bahwa induk ikan komet tersebut siap untuk dipijahkan.

Pemijahan ikan komet
Sebenarnya pemijahan ikan komet sanggup terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan ini memijah pada awal demam isu hujan, lantaran adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air. Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam hingga selesai fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan komet aktif mencari daerah yang rimbun, menyerupai tumbuhan air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai daerah menempel telur sekaligus membantu perangsangan saat terjadi pemijahan.

Penetasan
Penetasan pada pemijahan ikan komet sanggup dilakukan di media pemijahan dan sanggup dilakukan dengan mengganti air media pemijahan sebanyak ¼ penggalan dari total air pemijahan. Kualitas air yang baik untuk penetasan telur ikan komet ialah suhu maksimal 27-290C, oksigen 5-6 ppm, pH 6,5-7,0 dengan kecerahan yang bersih. Penetasan telur ini juga sanggup ditambahkan dengan heater untuk mengoptimalkan suhu.

Perkembangan Telur
Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis terus-menerus. Fase-fase perkembangan zigot melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Stadium Morula
Pada perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8, dan seterusnya membentuk suatu wujud menyerupai buah murbei yang disebut morula. Morula mengandung banyak sel hasil mitosis yang berkumpul menjadi satu kesatuan.

b. Stadium Blastula
Dari morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses pembelahan sel sehingga terbentuk suatu rongga pada penggalan tengah yang disebut blastosol.
 termasuk ikan hias yang banyak mempunyai fandsnya peluang budidaya ikan komet

c. Stadium Gastrula
Dari blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan lubang lekukan (blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya, sel-sel penggalan permukaan lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel-sel tersebut mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm membentuk lapisan mesoderm.

d. Organogenesis (Pembentukan Organ)
Pada tahap ini terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk struktur dan fungsi khusus) dari: 1) Ektoderm menjadi kulit, sistem saraf, hidung (alat-alat indra), anus, kelenjar-kelenjar kulit, dan mulut. 2) Mesoderm menjadi tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat kelamin. 3) Endoderm menjadi kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan dengan alat pencernaan, paru-paru, dan alat-alat pencernaan. Setelah organogenesis selesai, selanjutnya penyempurnaan embrio menjadi fetus yang telah siap dilahirkan (larva ikan). ***
READ MORE - Peluang Budidaya Ikan Komet
 
DI JUAL TANAH KAVLING
PERKEBUNAN
LT 500 M2 45JUTA SAJA
0812-9665-0889

Entri Populer

Powered by Blogger.